DUA PENDAKI CANTIK
Hari sudah beranjak malam, ketika kita putuskan untuk tetap melanjutkan Pendakian. Meski dibasecamp sudah ada peringatan bahwa diatas terjadi cuaca buruk, badai dan kabut. t berlima adalah anggota Sebuah kelompok Pecinta Alam di kota Sl.
Hampir tengah malam kita sampai di Ondorante, kabut tebal dan cuaca dingin setelah berakhirnya hujan es (hujan yg disertai bongkahan es karena air membeku) hingga kita putuskan dulu untuk beristirahat.
“Tolllooooong, ada orang yg denger? ” sayup2 terdengar suara perempuan.Kita tertegun.
“An, kamu denger nggak?” bisik Jack kepadaqu.
“Iya, suara perempuan” kataqu
“Manusia bukan ya?”timpal Iwan.
“Tau tuh, gini aja kita denger lagi dah dari mana asalnya”jawabku.Dalam hati aqu juga ragu2, karena suaranya lirih.
“Toloooooooongg, kita tersesat”suara perempuan terdengar lagi menggema.
“Sssstt… tuh terdengar lagi kan”Iwan sedikit bergidik.
“Oiiiiiiiiii siapa tuh, nyalakan senter biar kita tahu”teriak Jack
“Kita disini”suara perempuan menyahut.Kita mencari2 sinar senter, dgn asumsi kalo manusia pasti menyalakan senter. Sekelebat kita melihat kedipan sos dari jurang dibawah.Dari komunikasi senter lewat morse, jadi tahu kalo ada 3 perempuan yg tersesat.Dgn susah payah akhirnya sampai juga dilokasi mereka.
“Saya Santi mas,ini Ira dan yg itu Verika”kata Santi memperkenalkan diri.
“Saya Andy,ini Jack, Iwan, Budi dan Rudy”balasku.
“Kita dari kota SM,Mapala Undip.Mas-mas darimana?”
“Dari Sl, deket kok dari gunung ini”
“Knapa kalian disini, kok jauh dari jalur pendakian?”tanyaqu.
“Awalnya kita melihat sekelompok pendaki menerabas lewat jalan tikus, tapi karena kabut dan badai tadi, kita kehilangan arah hingga tersesat disini”timpal Ira.
“Verika kenapa tuh kok kayaknya dah kena hypotermia”kataqu sambil mendekati Verika.Kulihat Verika sudah menggigil.
“Kita sebenarnya berlima, tapi tadi waktu di Pos I yg dua nyerah, tu Verika yg ngotot pengen naik, badai2 juga nekat jadinya kayak gitu”kata Ira
“Gawat, perlu perawatan ni, untung masih ringan kalo udah berat waduh susah.Apalagi kalian didasar jurang, dan kabut kayaknya masih lama. Kita cari tempat yg agak landai dan terlindung dulu,Iwan ama Rudy buat api unggun, kita bermalam, besok pagi kita turun.”
“Verika satu sleeping bag ama aqu, biar panas badannya cepet balik” kataqu
“Kok ama laki-laki, kan bukan muhrim” protes Santi.
“Ni darurat San, dia perlu panas badan.Kalo hypotermia harus cepat2 dikembalikan suhu badannya.Percaya deh ama kita.”kata Jack.
“Kalian langsung aja masuk sleeping bag masing2,istirahat.Besok pagi kita turun.”
Verika sudah masuk dalam sleeping bagku.
“Ver, maaf apa yg aqu laqukan ini demi kamu agar hyportemiamu tak berlanjut, dan jangan berpikir macam2.”kataqu berbisik .Verika menganggu lembut.
“Kamu lepasin semua pakaianmu termasuk bra-mu”
“Kok …” kata Verika ragu.
“Sudah penjelasannya besok kalo sudah dibawah, yg terpenting nanti suhu badanku bisa tersalur ke badanmu dan nafasmu jadi lebih lancar jika tanpa bra.Toh kamu kan didalam sleeping bag,gak ada yg liat kecuali aqu”kataqu
“Tapi …” Verika masih agak ragu tapi akhirnya dia melepas pakaiannya.Aqu menyusul masuk ke sleeping bag, dan kubuka seluruh pakaiannku, kecuali CD.
Kupeluk badannya,buah dadanya yg tak begitu besar.Ku hilangkan pikiran2 mesum.Kubiarkan pipiku beradu dgn pipinya.Semakin lama badannya semakin hangat.Badan mungilnya yg tadi menggigil sudah berangsur-angsur pulih.Sayg dalam sleeping bag yg sempit dan gelap tak bisa kulihat kemolekan badan kecil dalam dekapanku.Nafasnya mulai teratur.
Sebenarnya dalam kondisi ini Verika sudah pulih dari hypotermia, dan seharusnya aqu sudah bisa keluar dari sleeping bag, tapi otak mesumku kembali menerawang.Kemaluanku mulai menegang dihimpit paha Verika,sengaja ku gesek-gesek hingga semakin membesar.
Pikiranku semakin kotor,pelan2 ku turunkan CD-ku dan ku lepas.Kulepas pelan2 CD Verika,Verika sedikit berontak tapi kemudian dia sendiri yg melepas CD-nya.Kita berdua sudah benar2 bugil dalam sebuah sleeping bag sementara kabut sudah berangsur-angsur menghilang.Kuselipkan kemaluanku diantara pahanya yg hangat,terasa sebuah gundukan dgn rambut kemaluan yg belum begitu banyak membuat aqu semakin konak.
Perlahan tangaqu mulai bergerilya diantara buah dadanya yg tak begitu besar dgn puting yg mendongak keatas,semakin lama terasa semakin kencang.Kuberanikan diri mencium kening dan bibirnya.Verika membalas dgn lembut.Nafasnya memburu, sedikit kudengar dia mendesah.Kugesek2 kemaluanku diantara pahanya,Verika semakin erat memelukku.Hampir saja aqu masukkan kemaluanku dalam kemaluannya yg sudah basah, hingga aqu sadar bahwa aqu sudah kebablasan.Tujuanku adalah menyembuhkan Verika dari hypotermia, bukan menidurinya.
“Maaf Ver, aqu keracunan nafsu birahi.Gak boleh berbuat mesum di gunung.Inipantangan.”kataqu sambil menghentikan aksiku.
“Iya mas,gak apa apa kok.Aqu juga menikmati kok.Baru kali ini aqu telanjang dalam dekapan laki-laki.Dan baru kali ini aqu bisa merasakan kemaluan laki-laki yg sedang tegak. www.filmbokepjepang.net Aqu juga horny kok mas”jawab Verika.Kita menunggu pagi telanjang berpelukan.
Setelah pagi, sebelum teman2 bangun aqu dan Verika berpakaian dan keluar sleeping bag.Berpelukan di api unggun yg hampir mati tapi masih memancarkan kehangatan.
Matahari sudah menghangatkan udara gunung yg dingin, kita berkemas setelah sarapan buat tenaga untuk turun dari gunung, maklum kita harus naik dulu untuk mencapai alur pendakian terdekat, kalau turun lewat trabasan sangat curam, kasihan perempuan2 yg kelelahan.
Sudah hampir sore, ketika kita sampai dititik awal pendakian.
“Kalo langsung pulang mungkin sampai rumah jam 9-10 malem ni, gimana?” Santi bingung.
“Gini aja, kita menginap di TW aja banyak Villa kok.Ini gak musim pendakian dan gak musim liburan, jadi banyak villa kosong.” kataqu.
“Ya udah gitu juga boleh”jawab Santi.
Kita mencari Villa, dan dapet sebuah Villa deket pasar dgn 5 kamar.Budi dan Iwan tak ikut menginap dgn alasan besok pagi masih ada tugas, dan dua teman Santi yg turun duluan juga tak ketemu waktu dibasecamp, dan yg pasti sudah pulang.
Setelah membersihkan diri,kita menghabiskan waktu melihat tv diruangan tengah sambil ngobrol hingga larut malam.Santi dan Ira sudah masuk kedalam kamar masing2.Jack dan Rudy udah dari tadi tenggelam dikasur kecapaian.Hanya tinggal aqu dan Verika.
“Mas nanti tidur dimana?Yg kosong tinggal satu kamar mas.”kata Verika
“Aqu gampang Ver, tidur disini pake sleeping bag juga gak apa-apa kok” jawabku.
“Jangan ah, kasihan mas, mas sekamar ama aqu saja. Muat kok ranjangnya buat berdua”
“Emang gak apa-apa kamu?”
“Yeee, mas ini.Digunung kita berdua sesleepingbag.”kata Verika sambil menarik tanganku.
Aqu menurut mengikuti Verika, gimana gak nurut diajak ama perempuan imut.
Tak aqu sangka sampai dikamar Verika langsung memelukku dan berbisik”Yg digunung lanjutin dong, pengen”
“Serius kamu kan…”belum lengkap aqu bicara, Verika sudah melancarkan ciumannya,kubalas dgn mesra.
Tanpa banyak cakap kita sudah telanjang bulat.Ku tatap dia dari ujung kaki sampai ujung kepala, sungguh suatu pemandangan yg sangat indah.Badannya yg mungil, mulus tanpa cacat.Buah dada dgn puting yg mendongak membuat kemaluanku semakin menegang.Dgn gemas Verika meremas kemaluanku dan sesekali mengocoknya.Ku biarkan dia membelai2 kepala kemaluan dan kantung telurnya.Verika bersimpuh didepanku, aqu duduk ditepian ranjang.Verika mulai menciumi kepala kemaluanku dan mengulumnya.Meski hanya kepala kemaluan yg muat dimulutnya tapi membuat rasaqu sampai diawang2.Aqu merem melek merasakan kenikmatan, sampil sesekali aqu meremas buah dadanya yg mengeras.
Aqu angkat Verika ke ranjang, aqu mengambil posisi 69, aqu jilatin lubang kemaluannya,ku jilati itilnya yg berwarna merahmuda.Sungguh Verika masih perawan.Semakin lama lidahku semakin liar dilubang Verika.
“Masss… terusss,aqu sudah nggak tahan nihhhh….” sesekali Verika mendesah.Aqu semakin liar.Badan Verika semakin bergetar,kemaluannya semakin banjir dgn air birahi.
“Mas…. aau… aaahhhhh.ahhh..hhhhhh”Verika mencapai klimaks.Verika mengejang kemudian lemas.Peluhku berjatuhan di hawa dingin gunung.
Aqu berbalik, kuciumi Verika.Ku peluk dia erat-erat.
“Mas, enak bener.Tapi kemaluan mas belum masuk ke kemaluan..”kata Verika merajuk.
“Kamu yakin Ver, kamu kan masih Perawan”
“Aqu kan yg ngajak mas, aqu yg pengin.Aqu pengin ngrasain kemaluan masuk kemaluan.Mas gak usah taqut, aqu nggak minta tanggung jawab mas.Mas tinggal pilih, mau atau tak.Please give me your cock.”Verika merajuk.
Ku belai lembut rambut Verika.Ku bisik lembut.
“Ok honey, I give it.Tapi aqu istirahat sebentar, kamu juga capek kan.Mas buat kopi dulu ya.”kataqu.
Dgn memakai baju sekenanya aqu keluar kamar,sambil melihat keadaan dikamar sebelah.Tapiketika aqu membuka pintu kamar, kulihat Ira sudah didepan pintu,bajunya sedikit terbuka tanpa memakai bra,tangannya ada diantara paha, seolah-olah habis masturbasi.Aqu tersadar bahwa tadi aqu belum menutup pintu,dan seluruh aktifitas sex-ku dilihat olah Ira.
“Sssttt, kamu tadi ngintip ya Ir?”bisikku
“Nggak, pintunya kebuka.Aqu liat waktu aqu mau buat minum.”sanggah Ira.
“Kok bajumu awut2an..”kataqu
“Masak gak tau juga, liat gituan aqu juga pingin mass”kata Ira seraya membuka bajunya.Buset tu nenen bagus amat, lebih gede dari punya Verika tapi nggak gede2 banget.Putingnya berwarna ping sungguh menggoda untuk dikulum.
“Ya sudah kita main bertiga, masuk aja aqu mau buat kopi dulu biar fit.Tunggu aqu ya sayg”kataqu sambil mencium bibir Ira.
Setelah membuat kopi, aqu masuk kekamar,tak lupa aqu kunci pintu kamar.Verika dan Ira sudah telanjang menantiku diatas ranjang.Tanpa babibu langsung ku buka bajuku.Ira langsung menyerang daerah selangkanganku, sementara Verika mengulum lidahku.Verika semakin liar menciumi dadaqu, menjilat2 putingku.Dan Ira semakin liar mengulum kemaluanku, sesekali menjilat kantung telurku.Kita berubah posisi, Verika merangkak diatasku, kemaluannya tepat berada dimukaqu,dan Ira masih dibawah menyedot2 batang kemaluanku.Ku jilati kemaluan Verika,kujilati clitorisnya yg semakin basah.Verika mendesah,kadang menggoyg-goygkan pantatnya.
“Masss …eennnnakkkkk, geliiii…. ahhhhh masssssssss”Verika semakin meracau.
“Masss… masssukkkiiinnn udah gak tahan nihhhh”
Aqu berbalik, kutindih Verika,pelan-pelan kumasukkan kepala kemaluanku ke kemaluannya yg sempit.Susah mencari lubangnya.Verika lebih mengangkang seolah melebarkan lubangnya. Dgn perjuangan berat akhirnya, bles kepala kemaluan masuk kesarangnya.
Aqu tarik sebentar dan aqu masukkan lagi lebih dalam.Darah keperawanan menetes diatas ranjang melewati ujung kemaluanku.
“Teruss massss….”
Kuulangi lagi, aqu masukkan dan aqu keluarkan.Kuulang pelan-pelan hingga seluruh batang kemaluanku masuk kedalam kemaluannya.Kusodok pelan dan beraturan.
“Ouhhhh ahsssssss…. masss aquu duluan…Masss croott dalemmm ajaaaahhhhh, udah gak sakiiiittt tapi enakkkk”
Mendengar rintihan Verika, kupercepat sodokanku.Sungguh kemaluan perawan enak tiada tara.Sekitar lima menit,seluruh spermaqu sudah mendesak mau keluar..”Arrgggghhhhhhhhhhhhhhhhhh…..”kusodok kedalam dan kubiarkan spermaqu memancar ke dalam dinding rahimnya.Kemaluannya berdenyut seolah memijat batang kemaluanku.Aquterkulai.
“Mas Andy jahat, aqu belum klimaks ni”kata Ira sambil menepuk pantatku.
“Tenang Ir, aqu masih kuat kok.””Istirahat sebentar ya”
Kulihat Verika terkulai lemas, badannya basah dgn keringat.Dia tersenyum padaqu,”Mas aqu bahagia”. Ku ambil tisu, ku bersihkan kemaluan Verika dari darah perawan dan spermaqu.Aquberanjak ke kamar mandi, membersihkan sisa2 darah perawan Verika.Ira mengikutiku,Ira menyabuni kemaluanku hingga bersih.Mendapat rangsangan2 lagi kemaluanku langsung berdiri tegak.Melihat keadaan itu tak disia-siakan Ira, Ira kembali mengulum batang kemaluanku, aqu hanya bisa mendesis keenakan.Dalam guyuran shower aqu jilati buah dadanya, sementara tanganku gerilya didaerah pangkal paha.Ira mendesah, badannya semakin bergetar.Sesekali melenguh dgn kata-kata tak jelas.
“Masss…. asssshh….masss nakkkaaallll…. “
Aqu jongkok diantara pahanya,Ira sedikit mengangkang.Kujilati itil pinknya sambil kuremas2 jembutnya yg lebat.Semakin lama semakin basah, lidahku semakin liar dilubang kenikmatannya.Tanganku meremas putingnya sesekali dia memegang kepalaqu menekan agar aqu semakin liar dikemaluannya…
“Masss Annnn…. aqu hammpirrr keluarrrr….aaahhhhhhhhhhh”Badannya mengejang,tapi aqu sudah terlanjur memuncak.Tanpa banyak cakap aqu berdiri, aqu balik dia dgn sedikit menungging. Tangan Ira bergelayutan dibesi gantungan baju, ku sodok dia dari belakang.Kemaluannya masih terasa sempit, terasa legit.Ira kembali meracau,badannya yg mulus bergoyg-goyg mengimbangi sodokanku…
“Masss … give me more ,,,harder”teriak Ira.Aqu sudah hampir klimaks, tapi aqu tahan, kuingin menikmati sensasi ini.
Ku balik dia hingga posisi kita berhadapan, kemaluanku kembali aqu hujamkan ke kemaluan Ira. Ira semakin bergetar.Dgn kemaluan yg masih didalam kemaluan aqu gendong dia keluar kamar mandi,ku bawa ke ranjang.Diranjang semakin liar,dgn kaki Ira dipundakku hingga penetrasiku semakin jauh kedalam,kusodok dgn liarnya
“Ohhhhh…. terussssssssssss…. aqu dah mau keluarrrrrrrrrggggg..”
“Tahan Ir, aqu juga mau keluar…. “semakin liar aqu menggenjot kemaluanku keluar masuk.
“Arghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh”disodokan terakhir kubiarkan batang kemaluanku amblas ke lubang kemaluannya yg berdenyut2, spermaqu memancar membasahi lubang kenikmatan Ira.Kita berdua terkulai lemas.Akhirnya kita bertiga tidur berpelukan dalam kepuasan yg dahsyat.
Keesokan harinya sebelum teman2 yg lain bangun setelah membersihkan diri, aqu keluar kamar dan berpura2 tidur didepan tv, dan Ira kembali kekamarnya.
Dan kemudian kita berpisah setelah saling bertukar alamat dan nomer telpun, pulang ke rumah masing-masih. Pastinya setiap aqu ke kota SM, aqu selalu menyempatkan bertemu Ira dan Verika. www.filmbokepjepang.net